Minggu, 24 Juli 2011

Antara Cinta dan Nafsu


      Bagi sebagian orang mengatakan cinta dan nafsu itu sama saja. Tapi tidak menurut saya. Buat saya pribadi cinta dan nafsu jelas dua hal yang berbeda. Meski perbedaannya sangat tipis, mungkin itu yang membuat orang sering terkecoh, tidak bisa membedakan mana nafsu, mana cinta..?
Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan jalan atau arah menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalaninya. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati dalam dirinya akan berada pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada dalam kondisi yang membahayakan. Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di situlah setan menggoda manusia agar terjerumus kepada hal-hal yang tidak diiginkan.
Apabila seseorang yang mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta akan mengarahkan hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan cara menjaga dan menyayangi pasangannya. Tanpa bermaksud untuk merusak dan menyakiti. Selain itu, orang yang menjalin hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan pasangannya dengan cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi, memperhatikan dan selalu memberikan yang terbaik. Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin hubungan dengan landasan nafsu, mereka akan membawa hubungannya kearah kebahagiaan yang semu dan mengarah kepada hal yang berbau dengan seks. Yang justru akan menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang tidak diinginkan.
Ketika seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya, bukan ingin diberi. Logikanya, kalau kita dan pasangan sama-sama ingin memberi (kita ingin memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi kepada kita) secara otomatis keduanya akan menerima. Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi (pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang akan memberi..? Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan diberi karena tidak ada yang ingin memberi.
Perlu kita ketahui bahwa nafsu adalah sesuatu perasaan yang pasti dimiliki oleh semua orang, termasuk saya sendiri. Tapi itu bukan berarti kita harus merasa santai dan membiarkan nafsu kita berkembang tanpa kontrol, karena nafsu yang terlalu besar bisa membuat kita lupa diri dan lepas kendali. Memang dengan nafsu kita bisa melakukan hal-hal yang diluar kendali, tapi dengan nafsu juga kita menjadi lebih giat untuk mengejar apa yang kita inginkan. Sebagai contoh, misalnya kita bernafsu ingin punya mobil mewah, sehingga membuat kita bekerja lebih giat lagi untuk mewujudkannya.Sedang cinta adalah perasaan menyayangi sesuatu yang juga dimiliki oleh semua manusia. Disini perasaan menyanyangi juga bukan hanya kepada lawan jenis, orang tua atau sesama manusia saja, tapi juga kepada lingkungan sekitar kita. Perasaan cinta tidak harus memiliki seperti nafsu, tapi lebih kepada merasa bahagia karena hal yang kita cintai bahagia, senang, dan tidak mempunyai masalah. Nafsu atau yang juga disebut hasrat dibutuhkan oleh manusia seperti halnya juga perasaan cinta yang harus dimiliki oleh manusia.
Kedua hal ini berjalan bersamaan dan tak bisa dipisahkan begitu saja karena kedua hal ini bergabung menjadi apa yang kita sebut dengan perasaan, yang kemudian membuat kita menjadi manusia. Nafsu dan cinta akan selalu berjalan beriringan, dimana nafsu atau hasrat mementukan jalan kita untuk meraih impian, sedangkan cinta adalah pengontrolnya, yang membuat kita melihat sekeliling dan berusaha agar kita tak merusaknya karena nafsu yang berlebihan. Dan kedua hal ini harus dijaga keseimbangannya untuk selamanya karena bukan manusia bila tak memiliki perasaan cinta, tapi juga bukan berarti manusia bila ia tidak memiliki nafsu.

2 komentar: