Warga selama ini untuk memenuhi kebutuhan listrik menggunakan genset, hidup mulai pukul 18.00 WIB dan pukul 06.00 WIB. Kondisi lebih parah dialami warga Desa Kayu Menang, Kuala Baru, dimana listrik yang bersumber dari genset hanya hidup sekitar empat jam saja, pukul 18.00 WIB kemudian pukul 22.00 WIB sudah mati lagi.
Rencana pembukaan jalan Kuala Baru-Bulu Sema, Aceh Selatan, membuka harapan besar, sebab dipastikan pembukaan jalan tersebut akan membuka keterisoliran dan keterbukaan dari dunia luar. “Semoga jalan Kuala Baru-Bulu Sema cepat terealisasi, agar ekonomi masyarakat dapat cepat berkembang,” ujar Ahmad. Kecamatan Kuala Baru, memiliki potensi yang cukup besar, pariwisata dan ikan laut, pasalnya hampir 90 persen penduduknya nelayan, mengingat wilayah Kuala Baru berhadapan langsung dengan lautan. Akan tetapi akses jalan yang hanya bisa dilewati dari sungai serta listrik yang hanya bisa dinikmati beberapa jam saja, membuat warga setempat kesulitan mengakses dunia luar. Praktis dimalam hari warga tidak memiliki aktivitas, selain berkumpul bersama keluaraga. Hidup rukun dengan ditandai rendahnya angka kriminalitas menjadi ciri khas warga Kuala Baru. “Kriminalitas hampir tidak ada, paling kehilangan ayam atau perkelahin anak remaja yang bisa diselesaikan secara adat,” lapor Kapolsek Kuala Baru Bripka Abdurrakhman.
Pejabat perlu turun
Membuka ketertinggalan suatu daerah bisa cepat diatasi kalau para pejabat sering turun ke bawah. Sebab dengan turun langsung akan mengetahui keadaan masyarakat yang sebenarnya. “Pejabat harus sering turun ke daerah agar mengetahui kondisi di lapangan dengan begitu daerah akan cepat maju, sebab tahu apa yang dibutuhkan daerah,” kata Kapolres Aceh Singkil AKBP Iskandar FS, saat kunjungan kerja ke Kuala Baru. Menurut Kapolres, biasanya setelah pejabat turun akan tahu program yang tepat untuk membangun daerah bersangkutan, ketimbang hanya menerima laporan dari bawah.(c39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar